• Breaking News

    Jadilah kalah karena mengalah,bukan kalah karena menyerah Jadilah pemenang karena kemampuan,bukan menang karena kecurangan. :)

    Rabu, 27 Juli 2016

    Pendelegasian Tugas dan Tanggung jawab



    Pengertian Pendelegasian Wewenang dan Tangung jawab 

    Pendelagasian wewenang adalah suatu pelimpahan hak atau kekuasaan pimpinan terhadap bawahannya untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan sekaligus meminta pertanggung jawaban atas penyelesaian tugas-tugas tersebut.
    Dengan demikian, menurut (James, A.F.Stoner, 1996) jika seorang manajer mendelegasikan tugasnya kepada bawahan maka ia harus mendelegasikan kekuasaannya yang artinya jika  seorang diserahi tugas untuk melaskanakan suatu  tugas tertentu, ia mbertanggungjawab dalam melaksanakan tugas tersebut.
    Pendapat para ahli mengenai pengertian pendelegasian wewenang antara lain:
    Menurut (James, A.F. Stoner,1996) :
    1. Tugas, adalah suatu kewajiban dalam pekerjaan yang telah ditentukan dalam organisasi, untuk melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam bidang masing-masing jabatan.
    2. Kekuasan, adalah suatu pekerjaan yang telah diberikan wewenang (tugas), penyerahan dari tugas-tugas yang dipecaya, seorang  memperoleh kekuasaan secara formal. Misalnya karena adanya surat keputusan dari pimpinan perusahaan  yang berwenang.
    3. Tanggung jawab adalah sutau pekerjaan yang dilakukan organisasi suatu perusahan yang diperoleh dari atasan terhadap tanggung jawab pekerjaan ataupun kepercayaan yang diberikan.
     Menurut (Alex. S. Nitisemito, 1981) Untuk kelancaran dalam memberikan wewenang maka ada beberapa teknis khusu untuk melakukan pelimpahan wewenang:
    1. Tentukan dulu sasaran
    2. Tentukan tanggung jawab dan otoritas
    3. Berikan motivasi pada bawahan
    4. Haruskah  bawahan merampungkan pekerjaan.
    5. Beritakan latihan
    6. Lakukan pengedalian

    Menurut (Abdul Syani, 1981) Ada beberapa sikap pribadi yang harus dimiliki seorang manajer atau pimpinan dalam pendelegasian wewennang adalah sebagai berikut :
    1. Sikap pribadi terhadap pendelagsian.
    Penerapan yang paling utama dalah sikap pribadi tertentu terhadap bawahan yang memberikan wewenang melaksanakan tugasnya sunguh-sunggum artinya mereka melakukan tugasnya dengan sepenuh kerelaan tanpa adanya rasa terpaksa.
    1. Kesedian manajer untuk melepaskan wewenangnya kepada bawahan dengan begitu  manajer dapat menguangi waktu, tenaga dan pikirannya untukjk menangani berbagai keputusan, yang erat kaiatannya dengan kemajuan dan perkembangan suatu organisasi atau perusahaan.
    2. Kesediaan manajer untuk memanfaatkan bawahan.
    Memaafkjan kesalahan para bawahan bukanlah berate bermaskud membiakan kesalahan itu dilakukan terus menrus sehingga akan membahayakan organisasi atau perusahaan, akan tetapi memaafkan dalam arti memaklumi mengapa kesalahan itu sampai terjadi dan pada dsarnya setiap manusia tidak pernah dapat menghindari dari kesalahan.
    1. Kesadaran manajer untuk memeprcayai bawahan
    Bahwa suatu  pendelgasikan dapat dilakuan secara efektif, jika antara keudanya (atasan dan bawahan) telah tersirat  sikap  saing dapat mempercayai. Oleh  karena itu  mau tidak mau para manajer tidak mempunyai  pilihan  lain kecuali harus dapat memeprcayai para bawahannya dalam mengadakan wewenangnya.
    1. Kesediaan manajer untuk mengdakan pengawasan secara luas.
    Pendelegasikan wewenang dan anggungjawab tersebut bersamaan dengan pengawasan kepada seluuh struktur organisasi. Pengawasan tersebut  merupakan penyokong dalam upaya mencapaii tujuan suatu perusahan.
    Dari uraian terseut dapat kita ketahui bahwa pimpinan perusahaan yang mendelgasikan pertanggung jawaban sepenuhnya melainkan tetap bertanggung jawa akan pelaksanaan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Serta proses  delegasi dan sikap-sikap pribadi dari pimpinan sangat penting sekali dan merupakan upaya untuk mengatasi kekliruan serta kesalah pahaman.

    Semoga Bermanfaat!!! :)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel